Artikel, Lates News
Jambore Guru JSAN V
Jambore JSAN V, Ciwidey Bandung
Jaringan Sekolah Alam Nusantara (JSAN) merupakan jejaring para guru dan pegiat sekolah alam se-nusantara sebagai wadah berbagi semangat, inspirasi, pengetahuan, dan gagasan. Le Cendekia berafiliasi sebagai sekolah alam dan menjadi anggota JSAN pada tahun 2020. JSAN memiliki beberapa agenda rutin diantaranya Leaders Meeting yang tahun lalu diikuti oleh Ibu Andi Olle di Bukittinggi, Sumatera Barat. Agenda rutin yang lainnya adalah jambore guru. Tahun ini SALC mengutus Kak Andi Agus dan Ustadz Muhammad Shahib untuk mengikuti Jambore JSAN V di Ciwidey, Bandung.
Sebelum berangkat, kakak guru yang akan menjadi perwakilan melakukan beberapa persiapan diantaranya membuat paper dan penjelasan karya inovasi sebagai syarat pendaftaran peserta. Paper berjudul “Sekolah Alam Inklusi Dari Timur Indonesia Mengambil Peran Sebagai Generasi Pemakmur Bumi” serta karya inovasi berupa program literasi yang menghasilkan karya “Buku Antologi Benang Merah” yang telah terbit. Kedua kakak guru perwakilan berharap bisa menemukan pemahaman secara utuh tentang sekolah alam juga dapat memperkenalkan SALC beserta karya inovasi dan produk yang dihasilkannya pada pertemuan skala nasional.
Jambore Guru JSAN 2023 terlaksana pada tanggal 24-27 Januari 2023 di eMTe Higland Resort, Ciwidey, Bandung. Keikutsertaan sebagai peserta Jambore Guru memberikan kesan tersendiri bagi Kak Agus dan Ustadz Shahib. Dua guru muda utusan SALC ini bersyukur karena terpilih sebagai peserta yang bisa mempresentasikan karya paper sebagai salah satu langkah memperkenalkan praktik baik yang telah dilakukan oleh SALC yang diharapkan memberikan kesan lebih serta mampu meluaskan dampak kepada semua rekan guru sekolah alam.
Pulang dari jambore tentu saja perlu membawa oleh-oleh dong. Yuk simak rencana aksi Kakak Guru yang sedang bersemangat mengokohkan Le Cendekia sebagai sekolah alam.
Pertama dan utama, kita perlu mengokohkan 4 pilar sekolah alam dalam segalah aktivitas di sekolah serta jargon sekolah sebagai Generasi Pemakmur Bumi (Abdullah dan Khalifah fil Ard). Selanjutnya menerapkan metode BBA (Belajar Bersama Alam) dalam setiap aktivitas pembelajaran yang berbasis PjBl (Project), membentuk dan memperkuat aktifitas kerelawanan (Guru dan siswa), menerapkan SSAS dalam aktifitas keperamukaan (Akhlak Leadership), menerapkan pertanian/ perkebunan konservatif/ regeneratif (HAYATAN THOYYIBAH), menerapkan aktifitas spirit di pagi hari dan diakhiri dengan aktifitas refleksi.
Masya Allah tabarakallah, rencana aksi yang sepertinya cukup mudah terlaksana jika setiap yang terlibat benar-benar memahami hakikat serta serius dalam mengupayakannya. Tentu saja dua orang kakak guru perwakilan membutuhkan kerja sama, konsistensi, keseriusan, serta pengembangan bersama seluruh tim.
Semangat terus, tim!