Sejarah
Di awal berdirinya pada tahun ajaran 2017/2018, lembaga ini bernama Leadership Cendekia Middle School. Gagasan pendiriannya sendiri sudah tercetus beberapa waktu sebelumnya oleh sejumlah anggota kelompok kajian bernama SANANI yang sudah saling berteman sejak mahasiswa di tahun 80an, tentang perlunya mendirikan sekolah yang mengaplikasikan gagasan keilmuan dari Dr. Ir. Fuad Rumi, MS (alm.) tentang Konsep dasar Islam (KDI) dan Konsep Dasar Ilmu Islam (KDII).
Gagasan keilmuan dalam kajian ini memberikan wawasan baru dalam berpikir dan bersikap terhadap ilmu pengetahuan. Bahwa sebagai seorang muslim, ilmu pengetahuan mestinya dipahami dengan dasar ontologi, epistemologi dan aksiologi yang didasarkan, dibangun dan diaplikasikan sesuai dengan al Qur’an dan Hadist. Bahwa pengetahuan apapun mesti berlandaskan pada wahyu, dan wajib bermanfaat bagi alam semesta.
Sekolah itu akhirnya berhasil terwujud di bawah naungan Yayasan Hexa Mulia Cendekia yang para pendiriannya berprofesi sebagai dosen, guru dan pengusaha, yakni Mubassirang Pasra, Murniaty Syahir, Halimah Husain, Ratna Juita dan A. Olle Mashurah. Di tahun pertamanya sekolah ini menempati bangunan ruko, dengan jumlah siswa 5 orang, 7 orang guru dan 1 staf administrasi.
Bulan Juni 2019, Leadership Cendekia Middle School menempati lokasi baru di lahan seluas lebih kurang 2 hektar di Pakatto Gowa. Sekolah berubah nama menjadi Leadership Cendekia Boarding School, dengan harapan kelak juga akan ada jenjang SMA.
Menjelang kelulusan siswa angkatan pertama, dalam rapat yayasan, diputuskan untuk mendaftarkan lembaga ini ke Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa dan mengambil jalur Pendidikan Non Formal dalam bentuk PKBM dengan nama LE CENDEKIA dengan didasari atas pertimbangan bahwa bentuk PKBM membuat lembaga lebih fleksibel dalam membuat dan menjalankan programnya.
LE CENDEKIA memiliki makna tersendiri. Kata LE, selain merupakan singkatan dari Leadership Cendekia, kata ini dalam bahasa Perancis juga berfungsi sebagai kata sandang yang bermakna Si atau Sang, atau dalam bahasa daerah setempat semakna dengan kata La. Kata Le juga digunakan untuk penegasan terhadap sesuatu hal.
Sejak awal tahun 2020, Le Cendekia bergabung dengan Jaringan Sekolah Alam Nusantara, yang dianggap sejalan dengan cita-cita dan harapan penggagas sekolah ini untuk mengembangkan sistem persekolahan yang berpegang pada nilai-nilai Islam dengan landasan Al Qur’an dan Hadist, yakni berakhlak mulia, memiliki logika berpikir yang baik, kemampuan kepemimpinan yang cakap dan menjadi pengusaha yang tangguh.
Begitulah rangkaian jejak yang telah terukir seiring dengan perkembangan Le Cendekia dari tahun ke tahun. Kami akan terus bertumbuh menjadi generasi pemakmur bumi. Insya Allah.
Ayo Tumbuh Bersama Le Cendekia