Lates News
Tie-Dye by Athursdye
Students Corner kali ini mengajak pembaca untuk #Kenalanyuk dengan online shop yang dirintis oleh 3 adik siswi Le Cendekia, Athursdye. Awalnya Athursdye diperkenalkan dengan nama Oskitabertiga yang digawangi oleh tiga orang, Afiiqa dan Raihanah kelas VIII serta Izzah kelas IX. Kemudian Oskitabertiga ini memilih nama baru Athursdye, dengan harapan agar lebih simple, mudah dikenal dan bisa mendunia.
Athursdye mengeluarkan produk utamanya berupa baju kaos warna warni dengan teknik ikat celup (tie dye). “Kami memilih produk ini karena fashion tie dye kini sedang trend, sehingga banyak peminatnya,” jawab mereka saat ditanya mengapa memilih produk tie dye. Terbukti, dalam waktu sebulan, mereka telah memproduksi kurang lebih 200 lembar t-shirt tie-dye dengan pemesanan paling banyak hingga 70 lembar. Masya Allah.
Meski mereka mengakui cukup sulit membagi antara waktu belajar dan waktu produksi, mereka selalu bersemangat karena semua tugas dilakukan bersama. Pembagian kerja promosi dibagi rata sebagai admin Instagram, Line, dan Shopee chat. Proses produksi mulai dari mewarnai, mencuci, dan menjemur juga dilakukan bersama-sama. Pembelajaran dari rumah juga memudahkan siswi-siswi ini untuk tetap bisa bertanggung jawab atas kewajiban belajarnya, juga kewajiban dari keputusan mereka untuk merintis usaha.
Disamping pembagian waktu belajar, mereka juga berjuang ditengah maraknya penjual tie dye di pasaran. Dengan dukungan penuh dari orang tua berupa izin melakukan usaha serta modal awal, mereka sangat bahagia saat menerima notifikasi transfer bukti pembayaran produk. “Paling menyenangkan saat mewarnai baju dan packing. Apalagi sudah dapat notifikasi transfer”, kata Izzah.
Proses produksi sangat membutuhkan ketelatenan dan kehati-hatian. Jika ada baju yang rusak atau salah warna, mereka harus mencari cara agar tidak rugi banyak. Salah satunya dengan menjual baju rusak dengan harga lebih murah.
Hebat ya. Seusia mereka sudah bisa berbisnis dengan omset 5 juta rupiah dan produknya sudah ke berbagai kota di Indonesia sejak mulai rilis tanggal 5 September 2020 lalu. Selain dalam kota Makassar dan Gowa, juga sudah terbang ke Palu, Toli-Toli, hingga Tangerang.
Saat menutup sesi wawancara, mereka berpesan, “Pokoknya buat semua anak-anak Indonesia, tetap semangat untuk berkarya. Kalian berhak untuk bahagia.”
“Jangan insecure, lo keren!” tambahnya. Sukses selalu untuk aset bangsa berkualitas seperti mereka. Semoga semakin banyak lagi anak muda Indonesia yang semakin percaya dengan kemampuan dirinya untuk berkolaborasi. Minweb bangga!