SEARCH
Your address will show here +12 34 56 78
Artikel, Event, informasi, Lates News
Gowa – Sekolah Alam Le Cendekia Boarding School mengadakan Trial Class dengan tema “My School, My Adventure” pada tanggal 23-24 Januari 2025. Acara yang diselenggarakan di kampus Sekolah Alam Le Cendekia Boarding School ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada calon siswa untuk merasakan langsung pengalaman belajar.

Selama dua hari penuh, peserta trial class diajak untuk mengenal lebih dekat dengan metode pembelajaran yang unik dan berbasis alam. Dalam suasana yang penuh semangat dan kreatifitas, anak-anak diberi kesempatan untuk mengikuti berbagai kegiatan edukatif, pengembangan diri, dan pembelajaran berbasis proyek.

Melalui tema “My School, My Adventure”, sekolah ini ingin menunjukkan proses belajar di luar ruang kelas bisa menjadi petualangan yang menyenangkan dan mendidik. Para peserta trial class tidak hanya diajak untuk belajar, tetapi juga untuk menciptakan kenangan tidak terlupakan bersama teman-teman (Pendamping) dan para Kakak Guru (pengajar).
“Kami ingin anak-anak merasakan betapa menyenangkannya belajar di lingkungan yang mendukung kreativitas dan penemuan diri mereka. Tema ‘My School, My Adventure’ kami pilih agar anak-anak bisa melihat sekolah sebagai tempat petualangan yang penuh peluang untuk berkembang,” ujar Muh. Nursyamsul, S. SI. selaku Kepala Sekolah Alam Le Cendekia Boarding School.

Acara ini diharapkan bisa menjadi langkah awal bagi para calon siswa untuk memutuskan bergabung dengan Sekolah Alam Le Cendekia Boarding School, yang memiliki visi menjadi lembaga pendidikan teladan yang terpercaya dalam usaha membangun manusia yang mampu mengemban amanah sebagai generasi pemakmur bumi.
0

Artikel, Lates News, Student Corner
Gowa,- Wujudkan kemandirian pangan sehat, bergizi, halal untuk sekolah, Le Cendekia luncurkan program Le Ternak.

Berlatar belakang sekolah alam, Le Cendekia tentu saja mematenkan belajar bersama alam sebagai metode. Siswa sebagai pemeran utama, mereka juga pantik untuk kesadaran ketahanan dan kemandirian pangan, pemenuhan bahan makan bergizi, juga sejalan pola pikir gaya hidup sehat siswa.

Fokus giat ini tidak hanya memberikan pengetahuan teoritis, aktivitas praktis jadi penyempurna pemahaman siswa, dan demi kontribusi pada kemandirian pangan sekolah, sebagai peyedia sumber makanan yang bergizi, sehat, dan halal.

Direktur Le Cendekia, Dra. Andi Olle Mashura menuturkan, giat ini sangat bagus bagi sekolah dan semua civitas sekolah, khususnya siswa. Siswa juga diajak untuk melatih kemampuan 4C (Critical Thingking, Collaboration, Communication, Creativity).

“Program Le Ternak sangat bagus, Apalagi dengan adanya hasil karya alat penetasan telur dan alat pencacah pakan yang dibuat sebagai projek penyelesaian masalah yang dihadapi dalam program (red)” tuturnya, Ahad (19/1/2025).

Kepala Sekolah Le Cendekia, Kak Zul Sapaan akrabnya menuturkan, program ini sejalan dengan visi Le Cendekia untuk menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga memiliki keterampilan praktis yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk menerapkan pembelajaran berbasis alam,” ungkapnya.

Ia berharap, Semoga dengan program ini, siswa Le Cendekia Boarding School dapat menjadi individu yang mandiri dan peduli terhadap lingkungan serta mampu berkontribusi positif bagi masyarakat. Aamiin.

Terpisah, Pelaksana Program, Zidan, Siswa Le Cendekia, Giat ini menjadi bekal hidup kedepannya, Diferensiasi jadi landasan senangnya siswa belajar sesuai dengan minat dan keahlian individu.

Zidan mengakui program yang sudah menjadi giat sekolah itu memberikan pemahaman baru untuknya. kuncinya.

“Saya sangat senang dengan program ini karena sesuai dengan minat dan cita-cita saya untuk masa depan,” ungkapnya.
0

Artikel, Event, Lates News

Gowa,-Luncurkan program “Tadabur Al-Quran 30 Juz” Sekolah Alam Le Cendekia Boarding School tuntas utuh pendalaman selama 1 Semester.

Berdasarkan Konsep Dasar Islam (KDI), hal itu menjadi roh lahirnya giat ini dan pilar akhlak turut menopang penyempurnaan program ini. Pelibatan siswa sebagai peserta utama, program ini dirancang dengan tujuan pendalaman pemahaman kitab suci, Al-Qur’an. Giat ini sejalan dengan rutinitas salat fardhu, namun dikerjakan setelah pelaksanaan salat berjamaah.

Pembimbing Al-Qur’an Le Cendekia, Ustad Shahib Ahqaaf menyampaikan, “Tadabur Al-Quran adalah bekal siswa dalam memahami agama yang anutnya”
Selain sebagai bagian salat fardhu, menurutnya arah hidup sudah tertuang jelas didalamnya.

“Siswa Le Cendekia tidak akan kehilangan arah dan akal sehat,” tuturnya, Jumat (9/1).

Kedisiplinan siswa tentu akan meningkat sambung lelaki berkelahiran Ujung Padang itu. Sebab, makna ayat menjadi pesan utama dalam setiap napas kegiatan tadabur ayat itu.

“Harapannya, kecintaan dan kedisiplinan siswa untuk mempelajari Al-Qur’an serta tetap kuat baik dari segi pengamalan maupun dengan ajaran Islam lainnya dalam kehidupan sehari-hari,” kuncinya.

Lanjutnya, proses berlangsung mengedepankan beberapa kaidah. Pertama, Giat dilakukan secara berjamaah dipimpin oleh Ustad. Tujuannya agar tertib sekaligus meningkatkan ukhuwah.

Berikutnya, porsi bacaan Al-Qur’an adalah satu halaman selepas salat fardhu, lima halaman per hari, dan sekitar satu setengah juz setiap pekan, atau satu kali khatam Al-Quran setiap semester.

Lalu, selama giat berlangsung, setiap siswa mendapat tugas bergilir sebagai pemandu, itu diatur secara proporsional. Siswa dituntut mampu memahami makna Al-Qur’an.

Terpisah, Kepala Sekolah Le Cendekia Boarding School, M. Nursyamsul, S. Si., menuturkan, pemahaman makna Al-Qur’an tentu bermuara pada pengalaman dalam bersosialisasi. Al-Qur’an dan manusia bersumber dari satu pencipta.

Ia menjelaskan, korelasinya pada kehidupan tidak hanya pada satu sudut pandang saja.

“Al-Qur’an sebagai petunjuk dan manusia sebagai pengguna petunjuk. Nilainya, manusia tidak akan kaku untuk memanusiakan manusia. Ini akan berdampak positif dalam pembentukan karakter siswa,” tegasnya.

Merujuk pada kemanfaatan, giat itu jadi ruang peningkatan intensitas invidividu untuk membaca Al-Qur’an, pentingnya tidak hanya dalam lingkup kecil pendidikan “siswa dan guru”, juga semua civitas Le Cendekia Boarding School.

Semoga giat ini bukan hanya bermanfaat dalam diri setiap individu penikmat, tetapi meluaskan rahmat bagi sekolah, masyarakat, dan tanah Gowa tempat sekolah berpijak. Aamiin.

0

Artikel, Event, Lates News
Pembukaan kegiatan festival memperingati hari pangan sedunia dengan rangkaian perkenalan produk baru sebagai tanda bahwa Sekolah Alam Le Cendekia terus bertumbuh dengan berinovasi memanfaatkan sumber yang ada di alam serta memancarkan cahaya dalam diri anak didiknya.

Produk Kurmato (Kurma Tomat) Le Keboon yang merupakan hasil kolaborasi dengan Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Departemen Teknologi Unhas yang mulai terlaksana sejak Agustus lalu. Produk tomat yang dikeringkan dan dapat dikonsumsi seperti kurma ini merupakan salah satu bentuk zero food wastage yang diusahakan oleh tim produk kurmato. Bagaimana tidak, jika sedang musimnya, jumlah tomat yang tersedia melebihi kebutuhan masyarakat sehingga berujung membusuk. Dengan pengolahan sedemikian rupa, tomat menjadi lebih tahan lama dan bisa dikonsumsi secara layak.

Nah, peluncuran produk kurmato ke khalayak diperkenalkan oleh Tim Le Keboon Sekolah Alam Le Cendekia yaitu adik Ocha, adik Iffah, adik Desty, dan adik Aulia dengan menjelaskan secara singkat pengolahan yang dilakukan siswi-siswi generasi pemakmur bumi ini didampingi oleh Tim PKM Unhas sehingga produk Kurmato bisa dipasarkan. 

Produk yang diperkenalkan lainnya adalah batik yang didesain oleh adik Bulqis, siswi kelas XII yang sangat menyenangi dunia desain grafis. Ide membuat batik sekolah ini hadir dari keinginan adik Bulqis sendiri yang mengidamkan bisa mengenakan seragam hasil desain sendiri untuk dikenakan seluruh warga belajar. Desainnya sendiri dibuat dengan menggabungkan logo sekolah yang dibuat lebih artistik dengan dedaunan sebagai tanda sekolah alam. 

Di atas panggung, adik Bulqis dibantu temannya yang menampilkan kain batik yang sudah dicetak menjelaskan secara rinci mengenai desain batiknya. Untuk filosofi maknanya, readers bisa mendengarkan lebih lengkap podcastnya disini.

Satu lagi produk baru yang diperkenalkan, yaitu tepung pisang hasil Le Keboon. Tepung ini terbuat dari pisang kepok yang dikeringkan dengan oven dryer. Nah, produk satu ini berhasil membuat minweb ingin memilikinya. Tepung pisang ini bisa menjadi alternatif untuk mengurangi penggunaan tepung yang mengandung gluten. 

Sekolah Alam Le Cendekia terus bertumbuh untuk memberi inspirasi demi kehidupan berkelanjutan. Ditunggu produk inovasi lainnya ya, semangat!
0

Artikel, Event, Lates News
Seluruh rangkaian peringatan festival hari pangan sedunia yang diadakan di Le Cendekia yang ke-3 kalinya ini diawali dengan acara ceremonial berupa acara pembukaan yang diisi dengan beberapa sambutan-sambutan dan product lauch.

Acara menjadi lebih semangat dengan MC duo siswa ikhwan adik Hasan dan adik Yusuf. Mengawali acara, peserta pembukaan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipandu oleh adik Aqifah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an oleh adik Faigan serta pembacaan doa oleh adik Ayesha.

Ketua panitia, adik Andi Dalilah Rozan Mumtaz dalam sambutannya  mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang ikut terlibat. “Terima kasih kepada seluruh peserta yang terlibat, sponsor, media partner, dan UMKM yang sudah ikut serta dalam memeriahkan acara ini.” Dalam podcast di Youtube Channel Le Cendekia mengaku bahwa menjadi ketua panitia adalah pengalaman pertamanya. Masya Allah, langsung mengkoordinir acara berskala cukup luas, tentu merupakan pengalaman berharga ya.

Sambutan oleh Ibu Dra. Andi Olle Mashurah selaku Direktur Sekolah Alam Le Cendekia Boarding School juga mengharap hal yang sama. “Sejak 2017 berdirinya sekolah, ini menjadi pelaksanaan Le Food Fest yang ke 3 kalinya. Rasanya, kami perlu mengucapkan terima kasih kepada UMKM yang terlibat”, ungkapnya. 

Alhamdulillah, keikutsertaan berbagai UMKM pada event Le Food Fest merupakan bukti dukungan nyata dalam menyemarakkan festival hari pangan ini. Semoga semua UMKM terus bersemangat untuk bertumbuh dan bergerak dalam tren yang positif.

Pembicara dalam dialog interaktif, Dedy Gunawan Saputra, S.Pd., M.Pd., M.M dan Dr. Muhammad Asfar, S.Tp., M.Si juga turut memberikan sambutan dalam rangkaian pembukaan acara Le Food Fest 2023 ini. 

Sebagaimana yang minweb sebutkan diawal, juga ada rangkaian peluncuran produk dalam pembukaan ini. Produk apa sajakah itu? Check it out pada artikel berikutnya yuk 🙂
0

Artikel, Event, Lates News
Sekolah Alam Le Cendekia kembali melaksanakan Event Le Food Fest 2023 di Desa Pakkatto, Kecamatan Bontomaranu, Kabupaten Gowa pada hari Ahad, 15 Oktober 2023.

Event ini merupakan program tahunan khas LC untuk memperingati Hari Pangan Sedunia. Hari Pangan Sedunia (World Food Day) diperingati setiap tanggal 16 Oktober sejak tahun 1981. Peringatan ini ditetapkan untuk meningkatkan kesadaran akan kelaparan dunia dan kemiskinan yang menginspirasi solusi untuk perubahan dunia serta mengampanyekan sebuah transformasi cara memproduksi dan mengonsumsi makanan guna mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Nah, tema Le Food Fest ke-3 ini adalah “Zero Food Westage”. Event ini mengajak berbagai kalangan untuk hadir dan ikut terlibat. Rangkaian Le Food Fest 2023 kali ini berupa dialog interaktif dengan tema “Mewujudkan Lingkungan Bebas Sampah Makanan” yang menghadirkan pembicara baik dari pemerintahan, komunitas. tenaga pendidik, serta pemilik UMKM. Rangkaian kegiatan lainnya meliputi lomba Oshibana, Rangking 1, Lomba Poster Digital, dan Spelling Bahasa Inggris, dan Lomba Reels Instagram. Selain Lomba ada juga Launching Produk Kurmato (Kurma Tomat) Le Keboon Hasil produksi Kelas Teknologi Pengolahan Pangan sebagai Mitra dari Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Prodi Ilmu dan Teknologi Pangan UNHAS. Serta Launching Kain Batik Desain Karya Siti Nur Bulqis Darratul Hikmah (siswa Kelas XII).

Agenda yang tak kalah serunya, Workshop Ecoprint dengan Fasilitator Ibu Andi Emmy Sulaeha selaku Anggota Ikatan Pengusaha Busana Indonesia dan ada juga berbagai Eksperimen pada kegiatan Fun Chemistry” menarik yang dipanduk oleh Kakak-kakak dari Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Negeri Makassar

Tahun ini, Le Food Fest kembali digelar dengan konsep yang semakin menarik dengan melibatkan siswa dalam kepanitian yang dipimpin langsung oleh ketua Panitia dengan beberapa divisi terdiri atas koordinator dan anggotanya. Semoga hal ini memberikan pengalaman baru bagi adik-adik dalam menyelenggarakan sebuah event dan memetik banyak hikmah dari setiap pembelajaran yang mereka dapatkan.

Kegiatan ini disponsori langsung oleh Pemerintah Kota Makassar, Etika Studio, Top Coffe WINGS Food, dan Macca Clothing. Terselenggaranya kegiatan ini juga tak lepas dari dukungan dari berbagai Media Partner, yaitu Zero Waste Indonesia #TukarBaju, Makassar Terkini.id, Makassar Event, dan World Clean Up Day Sulawesi Selatan.
0

Artikel, Event, Lates News

Alhamdulillah, ada yang memulai hidup barunya!

Ada bahagia, juga haru.

Hadir di kampus Sekolah Alam Le Cendekia, 19 pasang orang tua yang mengantar anandanya untuk mendapatkan pengalaman belajar barunya sebagai siswa baru demi tercapainya visi misi kehidupan keluarga.

Selamat datang Minweb ucapkan kepada adik-adik The Next Pemakmur Bumi. Semoga terus bersemangat menjalani hari sebagai pemuda pemudi sholeh yang beriman dan berilmu. 


Terima kasih juga kepada orang tua yang mempercayakan Le Cendekia sebagai mitra pengasuhan bagi ananda. Semoga dengan visi dan misi yang sama, kebutuhan pengasuhan dan pendidikan ananda diberikan jalan kemudahan oleh Allah dalam keseharian agar pemuda pemudi ini terus bertumbuh dengan baik.

Sebagaimana penyambutan siswa baru sebelumnya, ada kenal-kenalan dengan keluarga baru juga ada pesan-pesan cinta dari orang tua untuk ananda yang akan mulai berasrama. Tak lupa, ada kakak-kakak kelas yang berbahagia mendapat teman berjuang baru.

Rangkaian penyambutan dari pihak Yayasan Hexa Mulia Cendekia dan Direktur, kemudian ada sesi Parenting yang dibawakan oleh pembina Ust Ali Mustofa, serta perkenalan secara langsung dengan kakak guru wali siswa yang akan membersamai adik-adik di asrama.

It will be a hard first step, but enjoy!

Jadi anak asrama di Le Cendekia, seru kok!

0

Artikel, Event, Lates News

Prosesi menguras emosi, ada bangga juga sedih, ada haru juga sesak. Penamatan! 


Alhamdulillah Sekolah Alam Le Cendekia berhasil meluluskan alumninya yang ke-4. Masih minweb ingat, cendekiawan muda ini menjalani rangkaian tes masuk dan hari-hari pertamanya di Le Cendekia melalui kelas daring saat Pandemi Covid-19 merebut kehidupan tatap muka kita semua. Meski pertemuan perdananya online, tidak mengurangi kekompakan siswa siswi angkatan ini.


Prosesi penamatan pun berlangsung hangat. Jumlah siswa yang ditamatkan sebanyak 11 orang yang terdiri dari 9 siswa dan 1 siswi, alumni angkatan 4 melakukan simaan Juz 1 (ayat 1 – 23) dan Juz 30 (Surah An-Nabaa’, An Naziat, dan ‘Abasa)  sambung ayat. Dilanjutkan dengan sambutan dan perkenalan Ketua Yayasan Hexa Mulia Cendekia oleh ibu Suwarsih Bachtiar Pasra, S.Pd, M.Pd.. 


Salah seorang orang tua yang telah selesai menjadi mitra belajar ananda selama 3 tahun di SALC, Ayah Muh. Junnun (ayahanda Rayhan), mewakili orang tua alumni menyampaikan terima kasih dan kesan serta pesannya untuk sekolah yang menyertai pemutaran video kaleidoskop perjalanan 3 tahun bersekolah di Le Cendekia yang cukup berhasil menuangkan milyaran kenangan. 


Le Cendekia tentunya bangga bisa membantu adik-adik menemukan serta mengembangkan keahlian-keahliannya untuk diaplikasikan secara bermanfaat pada kehidupan diri masing-masing serta masyatakat lebih luas.

0

Artikel, Event, Lates News

Pada perhelatan puncak Mahakarya Cendekia dimana para siswa menampilkan karya terbaiknya baik secara kelompok maupun individu sesuai dengan proses belajar yang telah ditempuhnya selama satu semester. Baik dalam mata pelajaran umum maupun kelas keterampilan atau yang lebih dikenal dengan kelas PKBM.


PKBM Menulis Sekolah Alam Le Cendekia dengan bangga meluncurkan karya terbaik seorang peserta didiknya, Fath Ahmad Gazy Faisal, akrab disapa Fath. Adik Fath (siswa kelas XI) melahirkan karyanya berupa sebuah buku berjudul Ambil Baiknya Saja. 


Ambil Baiknya Saja ini merupakan buku keduanya setelah ikut berkontribusi dalam antologi cerpen “Benang Merah” yang launched Mahakarya Cendekia satu tahun yang lalu.


Tulisan khas remaja, berisi uneg-uneg-nya tentang kehidupan. Kata Fath saat peluncuran bukunya, “Buku ini akan memberikan pemahaman kepada semua orang tentang pentingnya memposisikan diri, kadang butuh bentakan, kadang butuh pelukan. Semuanya kita butuhkan sebagai seorang anak”. Ucapan terima kasih adik Fath haturkan kepada Yayasan, kakak guru, dan teman-teman. 


Adik Fath juga mengucapkan terima kasihnya kepada pendukung utama yang ia hormati dan cintai, sang Ibu, yang turut mendampinginya dalam acara ini. Ibu Dr. Halimah Husain, M.Si, pembina Yayasan Hexa Mulia Cendekia sekaligus ibunda dari adik Fath menyampaikan testimoninya mengenai pentingnya buku tersebut. “Kita harus percaya bahwa anak-anak kita nanti akan tumbuh menjadi pribadi yang baik. Apabila buku ini dibaca oleh kita semua, kita akan merasakan kelabilan seorang anak remaja yang menuangkan semua idenya ke dalam tulisan.”


Beliau juga menambahkan, “Di dalam buku ini terdapat ungkapan maaf yang menjadi salah satu kunci yang menarik. Maaf sering ngebentak. Maaf sering ngelawan. Maaf belum bisa dengerin perintah kalian. Maaf belum bisa seperti yang kalian mau.”


Masya Allah. Benar-benar menyuarakan pemikiran pemuda yang penuh gejolak. Semoga Adik Fath terus bisa melahirkan karya-karyanya. Penulis besar lahir dari kampus Le Cendekia. Insya Allah. 

0

Artikel, Event, Lates News

Penyampaian report belajar siswa bukan menjadi satu-satunya laporan ‘hasil belajar’ yang dipertanggungjawabkan oleh peserta didik dan kakak guru di Le Cendekia dihadapan orang tua juga masyarakat. Sebuah pameran karya, menampilkan hasil kerja tangan dan ide brilliant dari mereka di kelas-kelas pengembangan diri menjadi pusat pelaksanaan event besar di penghujung semester kali ini. 


Pagi-pagi, diawali dengan sebuah pertunjukan cara membuat Eco Enzyme oleh calon alumni. Eco Enzyme ini merupakan salah satu produk unggulan dari proyek mengumpulkan sampah kulit buah menjadi cairan pembersih rumah tangga. Pengunjung yang menyaksikan bisa mempraktekkannya untuk dibuat juga di rumah masing-masing. Ada juga hasil panen yang dibuat 4 bulan lalu bisa pengunjung dapatkan pada pameran ini. 


Pada tenda-tenda yang meramaikan acara juga diisi pameran hasil karya buatan siswa. Kelas crafting seperti biasa menjajakan hasil tangan yang unik dan bermanfaat untuk digunakan maupun menjadi dikoleksi bagi penggemarnya. Kelas agrotek tidak lupa menjajakan hasil praktik baiknya berupa jajanan pelepas lapar dan dahaga. Serta ada foto-foto hasil belajar memotret dari kelas fotografi yang bisa dinikmati visualnya.


Panitia juga mengajak pengusaha lokal untuk meramaikan kegiatan ini. Tujuannya, tidak lain tidak bukan untuk mengenalkan produk-produknya kepada masyarakat luas serta menjalin silaturrahim yang baik.

0