Artikel, Event, Lates News
Panitia Tebar Hewan Qurban Cilik
Usia berapa panitia pemotongan hewan qurban di tempat parents? Di tempat minweb sih panitianya rata-rata usia dewasa. Usia remaja cukup membantu sedikit-sedikit, paling banyak kebagian menjadi tim distribusi daging ke rumah warga.
Di Le Cendekia, panitia utamanya justru usia SMP dan kelas X SMA. Mereka bisa apa? Dari proses membantu pemotohan hewan qurban, menguliti, memotong kecil-kecil, menimbang, mengemas, hingga pendistribusian termasuk pengawasan dan dokumentasi semua dipercayakan ke adik siswa dengan pendampingan kakak guru. Terkecuali tukang jagalnya, ini didatangkan khusus. Tugas ini perlu pengalaman yang mumpuni, tapi bukan tidak mungkin beberapa tahun kedepan ada adik siswa yang berlatih menjadi jagal setelah menyaksikan proses penyembelihan qurban secara langsung.
Setelah berlebaran bersama keluarga di rumah masing-masing, sore harinya adik-adik kembali ke asrama untuk mempersiapkan proses pemotongan daging qurban yang akan dilaksanakan esok hari di asrama. Ini adalah kegiatan yang dinanti-nantikan setiap tahunnya. Pengalaman berbagi yang sungguh mengesankan.
Sebanyak 2 ekor sapi dan seekor kambing yang disembelih. Kita intip yuk pelaksanaan pemotongan hewan qurban di asrama Sekolah Alam Le Cendekia…
Proses penyembelihan hewan qurban oleh tenaga berpengalaman.
Menguliti kulit kambing tentu perlu keahlian khusus, hati-hati dagingnya ikut terpisah…
Area penimbangan sekaligus belajar berat daging yang pelu dibagi.
Area pemotongan kecil.
Area pengemasan. Setelah ditimbang, daging dikemas untuk siap didistribusikan.
Ada divisi menghias juga ternyata. Ini akan Menambah nilai lebih kepuasan memberi jika kemasan terlihat indah.
Daging qurban siap didistribusikan. Masya Allah. Pengemasan daging qurbannya sungguh ciamik ya. Dihias seperti hampers kekinian dengan hiasan rangkaian ilalang dan kartu ucapan. Rangkaian ilalang ini dikumpulkan dari halaman sekolah loh…
Wadah daging yang akan dibagikan sangat menarik perhatian minweb. Bentukannya berbeda-beda karena ini adalah hasil karya adik-adik bersama keluarga saat pulang ke rumah untuk lebaran. Macam-macam idenya sesuai syarat dan ketentuan dari kakak guru, yaitu terbuat dari bahan alam dan tidak dibeli. Ada yang dari anyaman daun pandan, daun pisang, daun kelapa, daun mangga, juga ada yang membuatnya dengan buah labu. “Biar sekalian jadi sop daging labu”, katanya. Unik dan tidak ada lagi sampah plastik dari pendistribusian daging ini.
Alhamdulillah.
Daging-daging dengan kemasan menarik hati kemudian dibagikan ke rumah warga di sekitar asrama.
Alhamdulillah, saatnya menikmati olahan masakan daging qurban. Semoga lelah-lelah hari ini mendapat berkah dan terhitung pahala disisi Allah.
Terima kasih atas kerja ikhlasnya adik-adik!