Artikel, Lates News, Student Corner
Kelas Agrotek, Cikal Bakal Usaha Produktif Siswa
Di Le Cendekia, ada kelas Agroteknologi lho! Minweb kali ini mau mengajak readers untuk mengenal lebih dekat kelas yang merupakan salah satu pilihan kelas PKBM yang dilaksanakan setelah jam pelajaran wajib. Seperti namanya, Agroteknologi, kelas ini mengajak adik siswa agar mampu menguasai teknologi untuk memanfaatkan hasil pertanian dengan memperhatikan kualitas dan efisiensi sehingga menjadi suatu produk. Aktifitas di kelas Agroteknologi ini menjadi cikal bakal pengembangan usaha produktif bagi siswa yang bergabung di PKBM Agroteknologi.
Kelas Agrotek ini sejalan dengan konsep sekolah alam, yakni alam semesta dimana proses pembelajaran disekolah alam yang bersentuhan langsung dengan alam serta metode active learning dan pengalaman yang berarti proses pembelajaran melakukan experimental learning, sehingga adik-adik memiliki pengalaman belajar langsung dan bermanfaat.
Sebagai salah satu kelas PKBM, peserta kelas terdiri dari campuran kelas 7, 8, dan 9 SMP serta kelas X SMA. Mereka yang tergabung di kelas ini atas pilihan atau inisiatif mereka sendiri seperti yang sebelumnya miweb ceritakan disini. Bagi Kak Lisa sebagai fasilitator kelas , beragam tingkatan yang ada di kelas Agroteknologi menjadi tantangan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan masing-masing. Sehingga melalui pendekatan minat dan potensinya, ia memberikan pendampingan dan memfasilitasi adik-adik untuk memanfaatkan dan mengolah sumber daya yang tersedia.
Kelas Agroteknologi yang memiliki garis besar pembelajaran terkait Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian memberikan kesempatan bagi pemuda pemakmur bumi untuk mengeksplorasi minat mereka dalam menciptakan produk pangan. Kelas ini dilaksanakan dengan 2 kali pendampingan selama sepekan pada hari Selasa dan Kamis, serta kelas mandiri pada hari Senin dan Rabu. Pada kelas pendampingan, peserta menerima materi dan melaksanakan eksperimen atau praktikum dengan pendampingan fasilitator di kelas maupun di laboratorium. Sedangkan pada kelas mandiri peserta memiliki kebebasan untuk mengeksplorasi minat mereka yang berhubungan dengan Agroteknologi secara mandiri tanpa pendampingan. Baik berupa aktivitas mencari ide-ide menarik, menyelesaikan logbook praktikum, mengolah hasil kebun, menjual produk hasil olahan masing-masing, dsb.
Kelas ini memiliki garis besar rencana pembelajaran terkait Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian, yaitu siswa mengetahui prinsip perubahan dan penanganan pascapanen, mengetahui penyebab kerusakan bahan hasil pertanian, mengetahui prinsip pengawetan hasil pertanian, mengetahui cara-cara pengolahan pangan baik secara fisik, kimiawi ataupun biokimiawi. Siswa juga diharapkan mampu mengetahui prinsip penggunaan bahan tambahan pangan, serta mengetahui prinsip dan cara pengemasan pangan.
Pelaksanaannya lebih banyak ditentukan oleh apa yang adik siswa ingin pelajari yang berdasarkan garis pembelajaran tersebut. Misalnya ada adik yang ingin mengolah pisang hasil kebun, nah dalam proses pengolahan inilah mereka akan mengetahui cara pengolahan yang baik, perubahan dan kerusakan akan yang terjadi, cara mengawetkannya, fungsi bahan tambahan yang digunakan, dan cara pengemasan yang mampu menjaga dan memiliki tampilan menarik. Complete!
Ketersediaan bahan pangan dari kebun LC mendorong peserta kelas untuk menggali ide-ide mereka dalam mengolah dan memanfaatkan hasil kebun. Seperti ketika lagi musim bunga rosella, mereka akan mencari ide produk olahan Rosella apa yang menarik untuk dibuat. Ketika bunga telang di kebun sedang berbunga lebat, maka mereka diarahkan untuk menggali ide-ide produk apa saja yang dapat dikembangkan dengan bahan baku bunga telang. Nah dari situlah, akan muncul ide-ide menarik baik produk yang saat ini lagi trend atau sangat ingin mereka coba rasanya. Ide-ide inilah yang akan kita diskusikan dan sesuaikan dengan fasilitas yang tersedia. Produk yang berhasil adik-adik buat meningkatkan antusias adik-adik untuk terus mengembangkannya, apalagi ketika mereka mencoba rasanya dan bisa menjualnya.