Artikel, Event, Lates News
Klenteng Xian Ma, Salah Satu Klenteng Tertua Di Makassar
Pertanyaan pertama yang mungkin akan muncul, mengapa memilih klenteng untuk dikunjungi oleh peserta #eduwisatagowamakassar2023 kali ini?
Datangnya kelompok etnis Tionghoa ke Makassar (dulu Ujung Pandang) tentu mengambil peran yang cukup erat dalam pembangunan Makassar sebagai kota terbesar di kawasan Indonesia Timur saat ini. Kawasan Pecinan menjadi pusat perniagaan yang menjadi cikal bakal Makassar menjadi sebuah kota. Mengunjungi Klenteng sebagai tempat peribadatan kelompok etnis ini diharapkan mampu membuka wawasan adik-adik mengenai sejarah Makassar, terkhusus Klenteng Xian Ma..
Mengunjungi Klenteng ini benar membuka mata peserta kunjungan mengenai tempat peribadatan yang terdiri 5 lantai ini. Adik-adik diperbolehkan masuk, bisa melihat-lihat area dalam klenteng dan mengambil gambar. Namun tidak mendapat kesempatan untuk menggali informasi dari siapapun di sana. Meski tidak bisa mendapat narasumber atas pertanyaan-pertanyaan mereka, adik-adik tetap bersemangat mengamati gedung.
Jadilah sekelompok gadis-gadis yang didampingi oleh kakak guru mengeskplor bangunan megah dengan warna merah khas ini tanpa pemandu dan membawa pulang pertanyaan yang tak terjawab. Syukurnya, mereka bisa mendapat informasi dari petunjuk berupa tulisan pada bagian-bagian tertentu termasuk nama-nama dewa dan nama ruangan-ruangannya.
Sebagai gambaran, gedung peribadatan ini terdiri dari 5 lantai. Lantai 1 sampai lantai 3 terdapat tempat sembahyang, lantai 4 terdiri dari ruang perpustakaan, ruang pertemuan, dan dapur kecil. Di lantai 5, patung-patung yang ada berukuran lebih besar. Dari sini, adik-adik mendapat kesempatan melihat Makassar dari ketinggian. Karena lokasinya dekat dengan pelabuhan, maka pemandangan dari atas adalah kapal-kapal dan hamparan laut luas. Masya Allah, ini sepertinya bonus tak terduga.
Seperti yang minweb sampaikan diawal cerita perjalanan eduwisata ini, tentu akan banyak pengalaman yang menjadi pelajaran bagi seluruh peserta. Alhamdulillah..